Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kotak Penelusuran

Minggu, 29 Oktober 2017

Dapat Tambahan Koleksi Buku langsung dari Penulisnya


Yang seru dari acara pertemuan penulis pada Undangan Penyelarasan Bahan Bacaan Tahap 2 adalah, berbagi buku, gimana tidak, buku-buku yang kami peroleh langsung dari penulisnya dan di bubuhi tandatangan penulisnya.


Mbak Paskalina memberiku 7 eksemplar buku, dan Mbak Ira Diana  memberikan satu novel karyanya. 

Alhamdulillah, semoga buku ini kelak mendatangkan manfaat bagi pembacanya di TBM Iqro.

dan semoga kelak kami berkesempatan lagi bertemu bareng di GLN 2018. Aamiin


Minggu, 08 Oktober 2017

Penyelarasan Bahan Bacaan Hari Terakhir


Setelah selama dua hari melaksanakan penyelarasan bahan bacaan, tibalah hari yang ditunggu, menyetor naskah, dan menerima penghargaan atas jerih payah kami membuat buku.

Hari penutupan dilaksanakan secara seremonial oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang dihadiri oleh Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Bapak Prof.Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S, dilanjutkan dengan Sambutan dari Prof.Dr. Dadang Soenandar, M. Hum, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kabid Pembelajaran Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bapak Dr. Fairul Zabadi

Prof. Dr. Dadang juga menjelaskan bahwa dengan diadakannya pertemuan penulis tahap II tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media bagi penulis untuk menyelaraskan bahan bacaannya sesuai dengan penilaian dan rekomendasi Puskurbuk.

“Hasil penyempurnaan buku yang dilakukan penulis dalam kegiatan ini akan dikumpulkan dan disunting kembali serta diselerasakhirkan oleh Tim Badan Bahasa agar siap diterbitkan dan didistribusikan kepada anak Indonesia. Selain itu, pertemuan itu juga bermaksud untuk memperkuat pemahaman penulis mengenai bacaan yang baik dan menumbuhkan budi pekerti,” Tambah Prof. Dadang Sunendar.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Kegiatan Penyelarasan Bahan Bacaan Hari Kedua

Setelah peresmian secara simbolis oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, agenda kami keesokan harinya adalah merevisi naskah dan menyelaraskan bahan bacaan, sesuai dengan ketentuan Puskurbuk.

satu pesan Menteri Pendidikan Bapak Prof. Dr. Muhadjir Efendi, M.AP. yang mengingatkan  penulis, untuk menggunakan bahasa pembaca, bukan bahasa kita. “Usahakan ketika kita menulis, harus membayangkan siapa sebetulnya yang nanti akan berdialog dengan karya kita” Jelas Pak Muhadjir. Beliau menambahkan bahwa “Penulis yang baik pasti akan berusaha untuk menggunakan bahasa pembaca”tegasnya. “Harus ada moral cerita dalam tulisan kita”.

Penyediaan bahan bacaan literasi yang dilakukan oleh Badan Bahasa melalui Pusat Pembinaan pada tahun 2017, dilakukan melalui Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Literasi 2017, dan telah menghasilkan bahan bacaan yang bertema lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan tersebut telah melalui berbagai proses penilaian dan perbaikan. Saat ini, bahan bacaan tersebut sudah masuk pada tahap akhir penyelarasan buku berdasarkan hasil penilaian dari Puskurbuk, Kemendikbud. Semua proses tersebut dilakukan untuk menghasilkan bahan bacaan yang layak bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

“Tahun lalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sudah menerbitkan 165 buku bacaan cerita rakyat. Tahun ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sudah menyerahkan 226 buku bahan bacaan kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan untuk dinilai, dan selanjutnya akan diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa jika lolos,” jelas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Tahun ini, dari 727 naskah yang masuk, telah terpilih 120 naskah bacaan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Aspek yang ditinjau dan diperbaiki adalah kesesuaiannya dengan tingkat pendidikan, materi yang mendukung budi pekerti, penggunan bahasa Indonesia, dan aspek grafika.

Kamis, 05 Oktober 2017

Foto Bareng Pak Menteri Pendidikan

Foto Bareng Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, 
Bapak Muhadjir Effendy
Menjadi salah satu dari 120 orang yang terpilih dari 727 Naskah buku yang masuk. membuat aku sebagai penulis pemula menjadi surprise. Jika diumpamakan, dalam dunia kepenulisan aku masih bayi yang baru lahir, yang belum memahami banyak soal tulis menulis. masih banyak hal yang perlu aku pelajari dari para senior di pemenang Lomba GLN 2017.

Ada hal yang sangat menggembirakan pada pertemuan kali ini, yaitu bertemu langsung bapak menteri pendidikan dan menyerahkan buku pertamaku yang berjudul Aqil Baliq dan menyerahkan buku Sekolahku Awal Imajinasiku hasil karya ANak-anak SD ISlam Bunga Bangsa Binaanku.

Baca Juga : Undangan Pertemuan Penulis Tahap 2

Penyelarasan Bahan Bacaan Tahap 2

Setelah pertemuan Penulis Tahap I pada 6-8 Juni 2017 untuk merevisi naskah mereka sesuai dengan masukan dewan juri sayembara, hari ini, Bertempat di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, sebanyak 110 Penulis kembali menghadiri pertemuan penulis tahap ke-2 dalam rangka penyelarasan bahan bacaan literasi dengan slogan "Penulis Bahan Bacaan, Pencerah Masa Depan". Kegiatan yang digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) selama tiga hari, sejak tanggal 5—7 Oktober 2017. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyempurnakan buku berdasarkan rekomendasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), serta memperkuat pemahaman penulis mengenai bacaan yang baik dan layak digunakan serta dapat menumbuhkan budi pekerti.
Acara pembukaan diresmikan secara simbolik oleh Prof. Dr. Muhadjir Efendi, M.AP., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), dengan memukul gong tanda pelaksanaan acara siap dimulai.

“Jika tahun lalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) sudah menerbitkan 165 buku bacaan cerita rakyat, tahun ini, Badan Bahasa sudah menyerahkan 226 buku bahan bacaan kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) untuk dinilai, dan selanjutnya akan diterbitkan oleh Badan Bahasa jika lolos,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.